Reply 1997, 1994, 1988: Mengenang Masa Muda yang Tak akan Kembali Lagi

sumber foto: soompi.com

Rasanya, pecinta drama Korea pasti tahu dengan drama Reply: 1997, 1994, dan 1988. Drama dari Korea Selatan ini cukup menarik banyak penonton. Dibalik kisahnya yang memang realistis, drama ini juga menyuguhi pesan dan makna tentang kehidupan kepada penonton setianya. Drama ini sangat layak ditonton, karena setiap episodenya pasti menyelipkan kalimat yang benar-benar menyentuh hati dan pikiran penontonnya. Drama ini ringan dan detail, dengan alur yang memang sedikit lambat tapi tetap tidak membosankan.

Salah satu karakter seri Reply yang paling menonjol adalah alurnya yang maju-mundur. Setiap serinya selalu diawali dengan masa sekarang yang kemudian menceritakan kembali ke masa inti daripada cerita tersebut. Ada satu ciri khas lagi dari seri Reply ini: orang tua diperankan oleh Sung Dong-il dan Lee Il-hwa di ketiga serinya. Peran mereka membawa dampak besar di setiap dramanya. Perpaduan akting mereka sungguh sempurna! Sangat membawa pengaruh pada suasana suka duka di setiap episodenya.

Jadi, kira-kira apa sih perbedaan dari ketiga seri Reply ini? Berikut pembahasannya! 

1. Reply 1997 (2012)

sumber foto: viu.com

Reply 1997 adalah awal dari seri Reply lainnya. Berkisah tentang remaja SMA yang sangat mengidolakan boyband H.O.T, yang kala itu sangat populer pada pertengahan tahun 90-an. Drama ini diselipkan tentang kisah pertemanan dan cinta, yang sudah pasti membuat penonton semakin "demen" untuk terus menontonnya sampai episode terakhir.
    
Episode pembuka diawali dengan sebuah perkumpulan alumni. Perkumpulan itu membuat masing-masing mereka bernostalgia dengan masa lalunya. Dari sanalah cerita ini dimulai.
      
Kisahnya bermula dari Sung Shi-won (Jung Eun-ji), gadis berusia sekitar 18 tahun yang rela melakukan apapun demi bertemu dengan idolanya, Tony An. Dia sangat bersemangat tentang apapun yang menyangkut dengan idolanya itu dengan segala energi yang masih di punya di masa mudanya, mulai dari bergabung di perkumpulan fans idolanya, mengumpulkan pernak-pernik, hingga di beberapa episode rela menunggu di depan rumah idolanya agar bertemu dengan idolanya tersebut. Fans sejati!

Yoon Yoon-jae (Seo in-guk) merupakan teman masa kecil Sung Shi-won. Yoon Yoon-jae sudah menyadari bahwa dirinya memiliki perasaan spesial kepada Sung Shi-won, hanya saja dia tidak menyatakannya. Hingga pada suatu hari, abang kandung Yoon-jae, Yoon Tae-woong (Song Jong-ho), menyatakan perasaannya kepada Shi-won. Mereka sempat berkencan untuk beberapa waktu, hingga Shi-won menyadari hatinya merasa tidak beres jika berhadapan dengan Yoon-jae.
          
Secara keseluruhan, drama ini lebih mengedepankan kisah persahabatan dan percintaan ala remaja. Di drama ini juga mengisahkan karakter lain seperti Mo Yoo-jung (Shin So-yul) dan Do Hak-chan (Eun Ji-won) dengan kisah percintaan yang penuh suka duka juga, karakter Kang Joon-hee (Lee Ho-won) yang harus merelakan kisah cinta yang tak seharusnya untuk sahabatnya karena dirinya berbeda daripada yang lain, dan Bang Sung-jae (Lee Si-eun) yang kisah cintanya selalu apes tetapi selalu bersemangat untuk mencari teman kencan.

Di drama ini, ada kata-kata yang sangat mendalam untukku pribadi: 

"Tidak ada waktu yang lebih baik daripada sekarang. Lain kali mungkin tidak akan tiba. Berbicara tentang waktu yang mungkin takkan pernah tiba, padahal saat ini ada di depanmu, hidup terlalu singkat untuk hal seperti itu. Jika kau menyerah karena kau merasa terlalu lemah atau terlalu malas, takkan ada harapan untuk lain kali. Jika kau mencintainya, waktu terbaik untuk mencitai adalah sekarang. Dekati dia sebelum terlambat. Kau harus ungkapkan sekarang. Kau tak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Kesempatan keduamu mungkin takkan pernah datang." 
(Yoon Yoon-jae)

"Jika kau membicarakan tentang cita-citamu, itu juga berarti apa yang akan kau kerjakan untuk kehidupanmu. Kau akan menjadi dewasa sebentar lagi, tapi jika kau menyia-nyiakan waktu dan uang tanpa hasil, siapa yang akan bertanggung jawab? Itulah mengapa setiap orang harus merasa puas dengan mimpi yang mudah untuk ia raih. Kalau kau menginginkan beberapa mimpi yang sangat jauh, itu hanya membuat kamu putus asa dan sedih. Sebuah harapan tanpa jawaban... itu hanya menyakitkan hati kita. Itulah sebabnya orang mengatakan hal yang terbodoh di dunia oleh karena cinta yang tak terbalas. Daripada bertemu dengan orang yang kau suka, jika kau bertemu dengan orang yang menyukaimu, kau tidak perlu merasakan patah hati, atau menyia-nyiakan waktumu. Daripada melakukan apa yang kau mau, mari kita cari apa yang bisa kau lakukan. Kau hanya punya satu hidup, kan?" 
(Yoon Tae-woong)

Kesimpulanku mengenai drama ini adalah cukup puas dengan alurnya yang tidak membosankan. Setiap episodenya memiliki warna tersendiri. Aku sangat menikmati drama ini hingga episode terakhir. Akhir cerita drama ini juga cukup memuaskan. Menurutku, cinta pertama adalah pemenang dalam drama ini. Mungkin saja, kita tak pernah menyadari telah memiliki perasaan spesial kepada seorang teman dekat kita. Walaupun sudah kesana kemari demi memenuhi perasaan yang hampa, ternyata ada seseorang yang dekat dengan kita telah memenuhi ruang hati itu, tanpa disadari. Begitulah kisah Sung Shi-won dan Yoon Yoon-jae di drama ini. Ketertarikan itu sebenarnya ada, tapi tak terlihat karena status 'sahabat' yang selama ini mereka jalani.

2. Reply 1994 (2013)

sumber foto: viu.com

Reply 1994 ini berkisah tentang bagaimana dunia menghadapi teknologi, menurutku. Sebagai generasi X, para pemeran di drama ini sangat menggambarkan kehidupan di masa itu. Kisahnya tetap saja bermula di masa sekarang, kala itu 2013, di sebuah apartemen berkumpulah Sung Na-jung (Go Ara), Sseureki/Trash (Jung Woo), Chilbong (Yoo Yeon-seok), Samchoenpo (Kim Sung-kyun), Joo Yoon-jin (Min Do-hee), Haetae (Son Ho-jun), dan Binggerae (Baro) yang sedang menonton dokumenter pernikahan Sung Na-jung dan suaminya yang masih menjadi teka-teki. Berkumpulnya mereka pada saat itu mengingatkan kisah pada masa muda mereka yang masih asing dan harus tinggal di satu atap dengan segala perbedaan mereka.

Keluarga Sung Na-jung yang baru saja pindah ke Seoul menyewakan kamar untuk para mahasiswa dan pekerja dari luar kota. Dari sanalah kisah campur aduk mereka bermula. Uniknya, beberapa karakter disini tidak disebutkan nama aslinya, untuk menebak siapa suami Na-jung di masa depan. Di setiap episode, penonton disuguhi dengan pertanyaan, "Siapakah suami Na-jung?", yang sesungguhnya dari aku pribadi sudah tertebak dari awal-awal episode. 

Setiap episode demi episode terkuak bahwa Samcheonpo dan Jo Yoon-jin yang selalu bertengkar pada akhirnya berkencan, yang mematahkan tebakan bahwa Samcheonpo alias Kim Sung-kyun bukanlah suami Na-jung. Alur cerita semakin menimbulkan teka-teki, siapakah suami Na-jung yang bermarga "Kim" tersebut?

Di drama ini, aku tidak terlalu menikmati kisah cinta antar pemain, kecuali Samcheonpo dan Jo Yoon-jin. Mungkin karena aku sudah bisa menebak bahwa Na-jung pada akhirnya akan berlabuh kepada Sseureki. Tapi disini, aku merasakan bagaimana zaman begitu berubah. Mulai mereka yang menggunakan telepon, pager, kemudian berkembang menjadi ponsel yang hanya bisa berfungsi apabila kita dekat dengan telepon (yang memang sangat gagal dan di drama ini juga digambarkan bahwa penemuan ponsel tersebut sangat gagal), hingga ponsel pintar seperti saat ini. Perkembangan musik pada zaman ini juga sangat terasa di drama ini.

Selain itu, di drama ini aku merasakan kekeluargaan yang tercipta ketika mereka berkumpul. Setiap dari mereka datang dari daerah masing-masing, dan memiliki budaya hidup yang berbeda pula. Selain itu, dialek pun juga berbeda-beda, apalagi karakter masing-masing dari mereka. Tetapi, dengan adanya toleransi, mereka bisa bersatu. Baik dari desa maupun dari kota, mereka masih bisa 'nyambung' satu sama lain.

3. Reply 1988 (2015-2016)

sumber foto: kaltimtoday.co

Jika ditanya seri Reply yang mana paling favorit, Reply 1988 jawabannya! Yaps, entah berapa kali rasanya menonton drama ini, tetapi selalu saja menemukan treasure di episodenya, yang tanpa sadar terlewatkan saat sebelumnya menonton di episode yang sama. Di drama sebelumnya memang menggambarkan keluarga, tetapi khusus di drama ini, kekeluargaan itu lebih terasa. Yang paling menyebalkannya, drama ini bisa membuat air mata mengalir yang kemudian diselipkan komedi!

Kisahnya tetap berawal dari masa sekarang, Sung Deok-sun yang sudah dewasa bersama dengan suaminya yang masih belum terkuak siapa, bercerita tentang kisah mereka di masa muda. Berkisah di Ssamundong, hiduplah empat keluarga yang masing-masing memiliki cerita kehidupannya masing-masing. Setiap harinya para ibu-ibu (diperankan Lee Il-Hwa, Ra Mi-ran, dan Kim Sun-young) berkumpul dan bercerita, layaknya ibu-ibu biasa yang senang menceritakan masalah apapun, begitupun bapak-bapaknya (diperankan Sung Dong-il, Kim Sung-kyun, Choi Moo-sung, dan Yoo Jae-myung). Sungguh kocak, Kim Sung-kyun di Reply 1994 selalu di bully karena wajah yang terlihat tua padahal usianya lebih muda daripada yang lain, di seri ini malah berperan menjadi bapak-bapak hahhaha.

Sung Deok-sun, selalu merasa terintimidasi sebagai anak kedua. Dia tidak pintar daripada kakaknya, Sung Bo-ra (Ryu Hye-young). Dia merasa tidak mendapatkan haknya seperti yang didapat kakaknya. Sung Bo-ra pribadi yang keras, judes, suka ngatur, tapi dibalik itu semua dialah yang hatinya paling lembut dan mudah tersentuh. Dilema kakak dan adik ini sangat tergambar jelas, yang pastinya para penonton juga mungkin relate dengan apa yang digambarkan oleh keluarga Deok-sun. Ketika Deok-sun merasa tidak adil karena ulang tahunnya selalu dirayakan bersamaan dengan kakaknya yang notabene ulang tahun mereka hanya beda beberapa hari, ayahnya malah berkata:

"Ayah dan ibu minta maaf. Karena kami tidak tahu. Saat kakakmu lahir, kami khawatir bagaimana mengajarinya. Saat kau lahir, kami khawatir bagaimana membesarkanmu. Dan saat adikmu lahir, kami khawatir bagaimana membentuknya jadi orang baik. Ayah tidak otomatis jadi ayah disaat kau lahir. Itu pertama kalinya Ayah menjadi seorang ayah." 
(Sung Dong-il)

Dan, siapa yang tidak meleleh mendengarkan penuturan seorang ayah yang begitu menyentuh seperti itu?

Sang kakak, Sung Bo-ra yang keras, adalah sebuah realita gambaran anak pertama di dunia nyata. Karakternya yang begitu kuat di drama ini membuat penonton gemas, tetapi karena karakternya pula penonton menangis. Bagaimana tidak, Bo-ra sangat tidak dekat dengan ayahnya karena memiliki karakter yang sama; tidak bisa mengungkapkan perasaannya satu sama lain. Di awal episode malah ditunjukkan pertengkaran mereka. Tetapi, di suatu episode, Bo-ra yang akan pindah ke sebuah kos-kosan bertemu dengan ayahnya di perjalanan tidak jauh dari rumahnya. Ayahnya memang sengaja menunggu. Setelah bertemu, ayahnya malah memberikan obat-obatan beserta catatan di setiap obatnya, dan memberikan sejumlah uang kepada anak sulungnya tersebut. Hal tersebut membuat Bo-ra menahan tangis, dan pergi dengan kata-kata cuek, kemudian menumpahkan rasa harunya.

Hal paling mengharukan adalah, ketika Sung Bo-ra dan Sung Sun-woo menikah. Melihat sepatu yang diberikannya kepada ayahnya kebesaran, membuatnya merasa sedih. Begitupun kita, yang mungkin saja tidak begitu mengenal hal-hal kecil dengan keluarga kita.

Cerita persahabatan di drama ini sangat kental. Kita di masa sekarang terkadang ingin berkumpul dan hidup tanpa ponsel. Ketika menonton drama ini, pasti saja merasa iri. Semua yang mereka lakukan berjalan alami dan kompak, tanpa terdistraksi ponsel dan update kehidupan di sosial media. Deok-sun menjadi satu-satunya perempuan diantara para laki-laki: Kim Jung-hwan (Ryu Jung-yeol) yang gengsian, Sun-woo (Ko Kyung-pyo) si anak baik hati yang cinta keluarga, Dong-ryong (Lee Dong-hwi) yang ceria, dan Choi Taek (Park Bo-gum) si polos dan jenius yang bagaikan harta berharga diantara mereka. Sedari kecil mereka selalu berkumpul di rumah Taek karena rumahnya lah yang paling tenang diantara rumah yang lain. 

Begitulah kisah percintaan diantara mereka dimulai. Dimulai dari persahabatan. Sedari awal masih belum terkuak siapa suami Deok-sun. Pada awalnya Deok-sun memiliki rasa pada Sun-woo, yang berakhir patah karena Sun-woo menyukai kakaknya. Deok-sun yang marah malah disambut Kim Jung-hwan yang merasa lega karena ternyata Sun-woo menganggap Deok-sun hanya sahabatnya. Begitulah kira-kira awal cerita Jung-hwan yang diam-diam perhatian pada Deok-sun. Tapi Jung-hwan tak kunjung pula menyatakan perasaannya, sehingga Deok-sun malah disadarkan oleh teman sekolahnya bahwa Jung-hwan menyukainya. 

Deok-sun yang mulai membuka hati kepada Jung-hwan, malah terus bertanya-tanya. Baginya tidak mungkin Jung-hwan menyukainya dengan sikapnya yang begitu dingin kepadanya. Suatu hari pada saat mereka berkumpul, pada akhirnya, Choi Taek si polos malah mengakui kepada tiga sahabat laki-lakinya itu bahwa dia menyukai Deok-sun yang disambut gelak tawa oleh temannya yang lain, begitu juga Jung-hwan yang tertawa menahan pilu di hati. Jung-hwan yang selalu menunda menyatakan perasaannya pada akhirnya kalah dengan Taek yang dengan berani menyatakan perasaannya terlebih dahulu. Deok-sun pun menyadari, memang sedari awal dia merasa 'sayang' kepada Taek, dan begitulah semuanya bermula.

Drama ini memunculkan tim Jung-hwan dan tim Taek. Aku pribadi sedari awal menyadari bahwa suami Deok-sun adalah Taek. Entah mengapa, memang tidak terlalu kentara sinyal-sinyal itu. Tapi ada rasa sayang tersembunyi dari setiap perlakuan Deok-sun kepada Taek yang tanpa disadari mereka. Dan perkataan ibunya di salah satu episode yang kira-kira ingin punya menantu seperti Taek, ternyata itu juga simbol bahwa Taek memang menjadi menantunya. 

Ada hal yang baru aku ketahui bahwa, menikah dengan semarga itu dilarang pada masa itu. Gambaran pernikahan Sung Bo-ra dan Sung Sun-woo yang semarga menambah pengetahuanku bahwa pada tahun 1995, pada akhirnya hukum pernikahan semarga mulai dijalankan. Ada lagi hal yang menarik, yaitu pernikahan antara Deok-sun dan Taek yang sebelumnya ditentang, dianggap memalukan. 

Sebelumnya, ayah Taek dan ibunya Sun-woo memutuskan untuk menikah. Jadi pada akhirnya, Taek dan Sun-woo menjadi saudara. Kemudian Sun-woo menikah dengan Bo-ra. Jika Deok-sun dan Taek menikah, sama saja menikahi satu keluarga, kan? Ternyata, itu dianggap tidak layak kala itu. Tetapi pada akhirnya, Deok-sun dan Taek menikah. Rasanya drama ini menunjukkan adanya perubahan budaya yang terbawa zaman sedikit demi sedikit.

Aku merasa banyak belajar di drama ini, lebih tepatnya tentang arti keluarga. Gambaran setiap keluarga, karakter orang tua, begitupun karakter anak, sangat digambarkan di sini. Tanpa kusadari, aku juga menemukan karakter orang tua dan karakter siapa aku sebagai anak di drama ini (sudah pasti aku Sung Bo-ra garis keras ahhahha). 

Rasanya terlalu banyak kata-kata di dalam drama ini yang jika dituliskan, ya sekalian aja baca naskahnya asli, ya? Segitu banyaknya! Tetapi ada beberapa yang aku tulis di catatanku:

"Kadang, keluarga yang paling tidak sadar. Tapi... apa pentingnya tahu? Pada akhirnya, apa yang membantumu mengatasi rintangan bukanlah otak, tapi seseorang yang akan menggenggam tanganmu dan takkan melepasmu. Pada akhirnya, apa yang itulah keluarga. Bahkan bagi pahlawan, pada akhirnya mereka akan kembali ke keluarga. Rumah yang membuatmu keluar dari rumah, dan lukamu akibat hidup, dan meski lukamu disebabkan keluarga, yang akan memegang tangamu dan tetap disisimu hingga akhir, pada akhirnya, itulah keluarga." 
(Sung Deok-sun)

"Kalau tak puas dengan sesuatu, jangan lari. Marah saja. Untuk apa ditahan? Mereka takkan tahu kecuali kau beritahu. Bagaimana mereka mau tahu kalau kau tak bilang?" 
(Sung Bo-ra)

"Waktu berlalu. Itu sebabnya waktu menciptakan perpisahan, dan selalu meninggalkan penyesalan pada orang-orang. Jika kau cinta kepada seseorang, katakan sekarang. sebelum hari-harimu penuh dengan penyesalan."
(Sung Deok-sun)

Baiklah, dari semua seri Reply, pada akhirnya aku tetap menaruh hati pada Reply 1988! Kurasa aku bisa buat skripsi hanya untuk membahas Reply 1988 hahahha. Tapi bukan berarti seri Reply lainnya tidak bagus. Hanya saja memang Reply 1994 yang aku rasa... kurang dapet aja feel nya. Dari keseluruhan, aku tetap mendapatkan makna cerita dari setiap serinya.

Demikian ulasan tentang seri Reply kali ini. Aku rekomendasikan Reply 1988 untuk lebih mengenal karakter keluarga kalian sendiri. Pasti seru! 

Inti dari ketiga drama ini hanya satu: masa muda merupakan masa emas. Masa muda, tak akan kembali lagi. Dan, manusia hanya bisa mengenang masa mudanya.

Jadi, bagaimana kisah masa mudamu? Pasti seru ketika nanti diceritakan kepada anak cucu kita!



Komentar

Postingan Populer